Thursday, February 17, 2005

Sore ini di depan komputer

Aku melempar pandangan ke jendela. Hujan turun deras sekali, disertai petir yang seperti pisau hendak membelah bumi. Aku meringkuk kedinginan. Kubesarkan volume suara MP3 playerku. Sambil memejamkan mata -ditemani Annie lennox yang bercerita tentang keengganannya menunggu dalam kesia - siaan- aku menahan segala kepedihan. Hidungku mampet. Flu sedang dalam lawatan rutinnya ke badanku. Walau terpejam, mataku seakan tetap berkeliling melihat ke sekitar. Aku seperti lepas dari tubuhku. Melayang, menembus waktu, mengulang berbagai kejadian secara bersamaan.

Kembali ruhku.
Kubuka mataku. Meja masih berserak. Sebentar lagi aku akan merindukan meja ini. Aku akan pindah, mengepak barang - barang yang ada di sekitar mejaku. Sebentar lagi kenangan selama hampir 4 tahun akan kubungkus. Kubawa serta ke tempatku yang baru. Walau semua kawan dekat menyemangatiku akan kepindahanku, aku seperti tidak terlalu antusias.

Sepertinya kebahagian yang akan datang padaku sebentar lagi ini, begitu besarnya....sampai harus menyeret kesedihan untuk duduk bersama dan memelukku dalam waktu bersamaan.

Dharrrrrrrrrrrrr...
Petir kembali membelah.
Masih terduduk dengan kepala pusing. Tidak bisa menangis (aku susah menangis)...
Kutengok sesekali jendela, kutatap senja yang sebentar lagi menjemput. Malam segera datang.
Janjiku dan doaku berebut ingin terucap. Satu persatu kupersilahkan melewati semua ragaku, untuk lebih cepat sampai ke tujuan.

ingin tidur berbalut selimut dan pelukan hangat.
Ingin minum obat. Aku pusing sekali.

Sore ini di depan komputer....
Mataku mulai lelah...
Ternyata sudah jam setengah tujuh....
Malam ini aku harus bertemu astrid..
Sahabatku tersayang...
.....

Sore ini di depan komputer..kucoba berjanji pada diri sendiri untuk lebih baik dari kemarin...

~kruger~

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Free Hit Counters