Thursday, March 03, 2005

To My beloved fellows in Indonesia..

Last tuesday...

Situation:
Sedang mengantri di depan mesin ATM BCA di Plasa Senayan.
Beberapa orang yang sudah dahulu mengantri di depan ATM ini, memberi jarak agar orang yang lewat dapat leluasa tanpa tertahan antrian. Beberapa menit sejak saya mengantri, beberapa orang salah kaprah karena kekosongan antrian di depan ATM. Beberapa orang mengingatkan untuk mengikuti antrian yang menempel di dinding kaca coffee club. Orang yang baru saja datang itu tentu saja mafhum.

Lalu tidak berapa lama, ada tiga orang perempuan berpostur tinggi berdandang kinclong menyerobot antrian dengan berdiri memotong antrian. Saya dan beberapa orang di depan saya mengingatkan bahwa antrian dilanjutkan kebelakang. Dengan suara kencang dan mimik muka marah, dia berteriak "Kalau ngantri tuh di sini" sambil menunjukkan tempat ia berdiri sebelumnya. Si perempuan ini tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Dengan mimik muka galak, dia memelototi saya dan orang - orang sebelum saya.

Hmmm, mungkin saya tidak perlu menanggapinya. Tapi perasaan saya mengatakan bahwa orang ini harus sekali - kali diberi pelajaran. Lalu saya pun menghardiknya dengan kata - kata yang tak kalah kencangnya. "Hey, kalau berdiri di situ - sambil menunjukkan tempat di mana ia tadi berdiri- apa orang bisa lewat?" Si perempuan ini hanya memelototi saya tanpa berkata apa - apa. Saya kembali mengulangi pertanyaan " Bisa lewat gak?, pakai otak dong!!, jangan asal marah - marah aja!!!"..

Dia masih saya memelototi saya, tanpa berkata sepatah katapun. Saya lalu membuang pandangan. Tapi terdengar di belakang saya, perempuan ini masih meracau dengan kata kata kotor seperti "K****L" .... Saat itu saya baru menyadari, bahwa orang yang saya hadapi adalah orang yang "Lack of intellectual" So i leave it and stop thinking about them.

My turn. Saya masuk ke bilik mesin ATM. Perempuan itu tidak mau masuk, padahal di samping saya mesing ATMnya nganggur tuh, hehehe. Dia lebih memilih meracau terus, dan salah satu yang saya ingat adalah keengganannya untuk satu bilik dengan saya. Tetapi tidak berapa lama ia masuk ke dalam bilik, hehehehhe...

Masih bersikap tidak sopan, saya akhirnya gatal juga untuk menghardik si perempuan ini. Dengan suara pelan namun tegas, saya berucap " Hey dunia ini kecil, jaga sikap yah!" Hormati sedikit orang lain. Dia sepertinya mengacuhkan saya. It's ok, pikir saya dalam hati.

Saya sudah selesai bertransaksi. Saya keluar dari bilik tersebut. Sepanjang jalan selepas dari bilik tersebut saya tersenyum - senyum sendiri.

Betapa banyaknya orang yang sering berlaku seperti itu. Begitu tinggi hatinya mereka untuk menghormati orang lain. Saya cuma membayangkan, dengan tampangnya dan gayanya bak seorang model, apa ya kira - kira pekerjaannya? Apakah dia model? artis? atau...

Tidakkah orang - orang seperti itu berpikir bahwa dunia ini sangatlah kecil. Saya mungkin saja suatu saat menjadi orang yang menentukan keputusan penting dalam karir orang itu, atau orang - orang yang tadi ikut mengantri dan menyaksikan kesombongannya bisa saja orang - orang yang suatu saat dibutuhkan orang itu.

Well, yes we know that we live in the giant globe. But don't forget this globe is ain't stop, it's keep on turning...Sometimes you are on top sometimes you are not..So respect all people is the answer..Be good to everyone, though good intention's not always end up in good result as well...

But being good to others tends off the bad luck...

~kruger~

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Free Hit Counters