Without any further due
Aduh, kok semua mata melihat saya dan teman saya. Kenapa sih?
Kali ini lobbynya ramai sekali. Wah baru saya ingat kalau hari ini adalah hari selasa di mana proses casting dilaksanakan dan proses pembayaran para pemain dilakukan. Dan mungkin saja saya mereka mengira saya dan teman sama - sama melakukan hal yang sama. Kalau tidak casting, ya berarti mengambil honor. heheheh...
Satu persatu saya amati mereka. Ada beberapa yang saya kenal wajahnya. Mungkin karena mereka adalah beberapa figuran yang saya lihat di berbagai sinetron televisi. Mereka saling bercengkrama satu sama lainnya. Saya yang dari tadi berdiri hanya bisa saling berdiam diri dengan teman saya. Kita malah asyik melihat dan menelaah satu persatu karakter orang yang berada di ruangan.
Well, kesimpulannya: Cari duit susah ya....
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam, Karan (our Line Producer on the tv program)mengajak saya dan partner kerja untuk masuk ke ruangan dingin.
Dengan suara yang agak melengking, Lelaki muda ini berapi - api berbicara. Dari matanya terpancar kejeniusan khas ras yang hampir menghuni setiap celah di belahan bumi. Ia orang yang sangat penting di perusahaan ini. Saking pentingnya, sampai - sampai tidak sampai semenit dia berbicara, pasti telponnya - entah mobile phonenya yang ada 3, atau telpon kantornya yang ada 2- berdering - dering seperti menarikan tarian pemujaan.
Setiap lontaran kata - katanya, menafsirkan sejumlah ide yang berkutat di otaknya. Pintar, berapi - api dan...."OK, kapan bisa saya terima konsepnya?" Analisa saya terbuyarkan oleh pertanyaannya. Saya dan partner kerja saling berpandang - pandangan. "OK, dua hari dari sekarang" bagaimana? tanya saya kemudian.
Ia mengangguk. "OK, every thing's clear?" I have to leave...
"Point taken!" jawab saya...
Saya dan partner kerja langsung meninggalkan tempat.
Hmmmm...Hari ini tambah pengalaman lagi.
ketemu bosnya perusahaan ini untuk kesekian kalinya. Lebih mengenal karakter orang...
Selepas meeting, Saya dan teman menuju Mall Taman Anggrek. Tadinya setelah ke atm, saya mau balik pulang. Tapi diajak ngobrol dulu sama teman. Dan bertemulah saya dengan teman lama. Artul!!!! Dia sempat kaget dengan perawakan saya yang jauh beda dengan yang dulu. Betapa saya juga terlihat agak diam dan tidak se"happening" dulu...hehehheh maybe i am getting older...
Ngobrol ngalor ngidul, saya dan Artul jalan - jalan mengitari Mall Taman Anggrek, berhenti di Texas FC untuk makan, jalan - jalan lagi dan berhenti di internet station di sebelah gramedia. Beberapa kali langkah saya dan Artul terhenti oleh sapaan pengunjung atau karyawan Mal ini. Saya hanya ikut - ikut tersenyum saja. Maklum, jalan sama artis memang beda. Walaupun saya bukan artis atau selebritis, kayaknya kalau jalan sama artis atau selebritis rasanya saya juga dianggap artis juga. Dan karena itu harus ramah juga...Hahahahhahahahah.....
Tapi berulang kali Artul bilang kalau dia gak pernah ngerasa jadi artis. Dia masih bebas ke mana aja tanpa takut diserbu para fansnya...
Well, tiba - tiba saya menghayal. Gimana ya rasanya jadi artis? Wah bakal jadi terkenal, uangnya banyak, trus ......tiba - tiba khayalan saya terhenti. Gak ah saya gak mau jadi artis! Nanti urusan pribadi saya dikorek - korek lagi, nanti gak ada apa - apa digosipin lagi! Mau santai - santai diserbu orang untuk minta tanda tangan atau berfoto.
"Eh bo, abis ini ye mau ke mana?" Suara Artul menyiram khayalan saya.
"Pulang deh gue, lagi males ke mana - mana. Elu?"
"Gue mau makan malem sama temen gue"
"Ya udah gue balik yah. thanks for everything. kapan - kapan kita ketemu lagi yah"
Kami berpisah.
Di perjalanan pulang, pikiran saya berputar - putar, mengulang setiap kejadian yang baru saja terlewati.
Saya sampai di rumah.
Back to reality...
~kruger~
Kali ini lobbynya ramai sekali. Wah baru saya ingat kalau hari ini adalah hari selasa di mana proses casting dilaksanakan dan proses pembayaran para pemain dilakukan. Dan mungkin saja saya mereka mengira saya dan teman sama - sama melakukan hal yang sama. Kalau tidak casting, ya berarti mengambil honor. heheheh...
Satu persatu saya amati mereka. Ada beberapa yang saya kenal wajahnya. Mungkin karena mereka adalah beberapa figuran yang saya lihat di berbagai sinetron televisi. Mereka saling bercengkrama satu sama lainnya. Saya yang dari tadi berdiri hanya bisa saling berdiam diri dengan teman saya. Kita malah asyik melihat dan menelaah satu persatu karakter orang yang berada di ruangan.
Well, kesimpulannya: Cari duit susah ya....
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam, Karan (our Line Producer on the tv program)mengajak saya dan partner kerja untuk masuk ke ruangan dingin.
Dengan suara yang agak melengking, Lelaki muda ini berapi - api berbicara. Dari matanya terpancar kejeniusan khas ras yang hampir menghuni setiap celah di belahan bumi. Ia orang yang sangat penting di perusahaan ini. Saking pentingnya, sampai - sampai tidak sampai semenit dia berbicara, pasti telponnya - entah mobile phonenya yang ada 3, atau telpon kantornya yang ada 2- berdering - dering seperti menarikan tarian pemujaan.
Setiap lontaran kata - katanya, menafsirkan sejumlah ide yang berkutat di otaknya. Pintar, berapi - api dan...."OK, kapan bisa saya terima konsepnya?" Analisa saya terbuyarkan oleh pertanyaannya. Saya dan partner kerja saling berpandang - pandangan. "OK, dua hari dari sekarang" bagaimana? tanya saya kemudian.
Ia mengangguk. "OK, every thing's clear?" I have to leave...
"Point taken!" jawab saya...
Saya dan partner kerja langsung meninggalkan tempat.
Hmmmm...Hari ini tambah pengalaman lagi.
ketemu bosnya perusahaan ini untuk kesekian kalinya. Lebih mengenal karakter orang...
Selepas meeting, Saya dan teman menuju Mall Taman Anggrek. Tadinya setelah ke atm, saya mau balik pulang. Tapi diajak ngobrol dulu sama teman. Dan bertemulah saya dengan teman lama. Artul!!!! Dia sempat kaget dengan perawakan saya yang jauh beda dengan yang dulu. Betapa saya juga terlihat agak diam dan tidak se"happening" dulu...hehehheh maybe i am getting older...
Ngobrol ngalor ngidul, saya dan Artul jalan - jalan mengitari Mall Taman Anggrek, berhenti di Texas FC untuk makan, jalan - jalan lagi dan berhenti di internet station di sebelah gramedia. Beberapa kali langkah saya dan Artul terhenti oleh sapaan pengunjung atau karyawan Mal ini. Saya hanya ikut - ikut tersenyum saja. Maklum, jalan sama artis memang beda. Walaupun saya bukan artis atau selebritis, kayaknya kalau jalan sama artis atau selebritis rasanya saya juga dianggap artis juga. Dan karena itu harus ramah juga...Hahahahhahahahah.....
Tapi berulang kali Artul bilang kalau dia gak pernah ngerasa jadi artis. Dia masih bebas ke mana aja tanpa takut diserbu para fansnya...
Well, tiba - tiba saya menghayal. Gimana ya rasanya jadi artis? Wah bakal jadi terkenal, uangnya banyak, trus ......tiba - tiba khayalan saya terhenti. Gak ah saya gak mau jadi artis! Nanti urusan pribadi saya dikorek - korek lagi, nanti gak ada apa - apa digosipin lagi! Mau santai - santai diserbu orang untuk minta tanda tangan atau berfoto.
"Eh bo, abis ini ye mau ke mana?" Suara Artul menyiram khayalan saya.
"Pulang deh gue, lagi males ke mana - mana. Elu?"
"Gue mau makan malem sama temen gue"
"Ya udah gue balik yah. thanks for everything. kapan - kapan kita ketemu lagi yah"
Kami berpisah.
Di perjalanan pulang, pikiran saya berputar - putar, mengulang setiap kejadian yang baru saja terlewati.
Saya sampai di rumah.
Back to reality...
~kruger~
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home