SIAL!!!
Rindu dan benci seperti berkawan kali ini.
Rasanya makin mengikat saja
Apa jadinya?
Entahlah…
Aku seperti tidak bisa bergerak.
Tubuhku dicengkram begitu kuatnya.
Siapakah rindu dan benci ini?
Ternyata rindu dan benci telah menyatu dengan jiwaku
Dan kini, aku melawan diriku sendiri..
Lebih berat daripada membunuh 1000 perompak sekalipun
Mungkin aku harus bersabar
Menunggu rindu dan benci terlelap dalam tidur
Agar aku dengan leluasa memisahkannya
Atau hmm, mungkin akan kucincang keduanya
Hingga menjadi partikel – partikel yang tak mungkin disatukan…
Malam ini akan kupersiapkan
Secangkir air raksa
Panas, Berbuih dan berkemampuan besar untuk merubah bentuk rindu dan benciku..
Kutunggu hingga malam, dini hari, hingga mentari yang sok bertengger di ufuk..
Rindu dan Benci tak jua tidur
Mereka bahkan berbincang – bincang dengan akrabnya
Seakan akan aku tidak pernah ada ..NISBI…
Mataku lelah, kelopak mataku berat rasanya.
Sudah semalaman aku tidak memejamkan mata.
Menunggu saat yang tepat untuk membunuh Rindu dan Benci..
Akhirnya aku tak kuasa
Perlahan namun pasti
Tubuhku melunglai
Mataku terpejam
Sayup – sayup kudengar tawa Rindu dan Benci.
Semakin keras seperti suara palu..
Semakin keras seperti jutaan paku yang jatuh ke lantai..
Diam!!! Pekikku
Diam…Diam..Diam..!!! pekikku dalam hati..
Kini aku tak kuasa lagi bersuara walau hanya berbicara dengan hatiku…
Rindu dan benci menguasaiku..
Biar …biarlah kunikmati..Toh selama ini, aku hidup dan ada karena dua hal ini…
~kruger~
Rasanya makin mengikat saja
Apa jadinya?
Entahlah…
Aku seperti tidak bisa bergerak.
Tubuhku dicengkram begitu kuatnya.
Siapakah rindu dan benci ini?
Ternyata rindu dan benci telah menyatu dengan jiwaku
Dan kini, aku melawan diriku sendiri..
Lebih berat daripada membunuh 1000 perompak sekalipun
Mungkin aku harus bersabar
Menunggu rindu dan benci terlelap dalam tidur
Agar aku dengan leluasa memisahkannya
Atau hmm, mungkin akan kucincang keduanya
Hingga menjadi partikel – partikel yang tak mungkin disatukan…
Malam ini akan kupersiapkan
Secangkir air raksa
Panas, Berbuih dan berkemampuan besar untuk merubah bentuk rindu dan benciku..
Kutunggu hingga malam, dini hari, hingga mentari yang sok bertengger di ufuk..
Rindu dan Benci tak jua tidur
Mereka bahkan berbincang – bincang dengan akrabnya
Seakan akan aku tidak pernah ada ..NISBI…
Mataku lelah, kelopak mataku berat rasanya.
Sudah semalaman aku tidak memejamkan mata.
Menunggu saat yang tepat untuk membunuh Rindu dan Benci..
Akhirnya aku tak kuasa
Perlahan namun pasti
Tubuhku melunglai
Mataku terpejam
Sayup – sayup kudengar tawa Rindu dan Benci.
Semakin keras seperti suara palu..
Semakin keras seperti jutaan paku yang jatuh ke lantai..
Diam!!! Pekikku
Diam…Diam..Diam..!!! pekikku dalam hati..
Kini aku tak kuasa lagi bersuara walau hanya berbicara dengan hatiku…
Rindu dan benci menguasaiku..
Biar …biarlah kunikmati..Toh selama ini, aku hidup dan ada karena dua hal ini…
~kruger~
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home